Tandatangani MoU dengan PT. Mars Symbioscience Indonesia, SDK Targetkan Kakao Sulbar Bisa duduki Peringkat Satu Di Indonesia

Mamuju – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat laksanakan penandatanganan MoU dengan PT. Mars Symbioscience Indonesia di ruang kerja Gubernur Sulawesi Barat pada Kamis, 31 Juli 2025.

Dalam upaya pengembangan kakao berkelanjutan untuk Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera, Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka menandatangi Kesepakatan Bersama dengan PT. Mars Symbioscience Indonesia

“Kakao sulbar pernah menjadi penghasil kakao terbesar di Indonesia, saat ini kita menjadi provinsi penghasil kakao terbesar keempat di Indonesia” Kata SDK

Penurunan produktivitas kakao di Sulbar sebagian besar disebabkan karena serangan hama dan penyakit, yang menyebabkan petani tidak dapat mempertahankan produktivas kakao di Sulbar

“Tahun 2000 sampai 2020 kakao sulbar ini banyak terserang penyakit, sehingga petani kewalahan dan beralih ke komoditi lain” Tutur SDK

Hama dan penyakit yang menyerang kakao di Sulbar belum bisa dikendalikan dengan baik, sehingga perlu perhatian serius dari pemerintah mengatasi permasalahan ini.

Dengan adanya kerja sama antara pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan PT. Mars diharapkan dapat meningkatkan Kapasitas SDM petugas dan pelaku usaha kakao di Sulbar dalam meningkatkan produktivitas kakao Sulbar.

Dengan meningkatnya produkstivitas kakao Sulbar SDK berharap Kakao Sulbar dapat menduduki peringkat satu di Indonesia

“Kami ingin nanti kakao Sulbar bisa juara 1 lah, karena saat ini masih berada di urutan ke 4 di Indonesia” Imbuh SDK.

Marlyn Patta, S. Selaku Presiden Direktur PT. Mars mengungkapkan bahwa dengan adanya kerjasama ini akan memper erat hubungan antara Pemerintah Sulbar dan PT. Mars

“Semoga kerjasama ini dapat memperat hubungan antara pemerintah pemprov Sulbar dan PT. Mars, untuk membantu peningkatan kapasitas SDM petani kakao Sulbar” Kata Marlyn.

Plt. Kadis Dinas Perkebunan Muh. Faizal Thamrin menyambut dengan baik kegiatan ini, dan mendukung penuh perjanjian kerjasama ini untuk keberlanjutan pengembangan kakao di Sulbar.