Plt. Kepala Dinas Perkebunan, Faizal Thamrin menugaskan Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Hj.Hartati Pawelloi untuk melakukan monitoring dan evaluasi terkait serangan ulat api yang terjadi di Desa Tinali Kabupaten Mamuju Tengah sejak tahun 2023.
Serangan ini sempat mencapai tingkat intensitas yang berat dan menjadi perhatian utama Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat (Disbun Sulbar).
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan dan evaluasi, serangan ulat api yang melanda pada tahun 2023 telah berhasil pulih sepenuhnya. Kondisi pada tahun 2024 juga menunjukkan pemulihan yang baik, sementara pada tahun 2025 serangan masih berada dalam ambang batas kendali yang dapat diatasi.
Faizal Thamrin menuturkan bahwa serangan ulat api ini akan terus dikawal untuk meminimalisir potensi kerugian hasil yang dialami oleh petani seperti tahun sebelumnya
“Disbun Sulbar bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Mamuju Tengah akan mengawal perkembangan serangan ulat api ini untuk meminimalisir potensi kerugian hasil pada petani”. Kata Hartati
Upaya untuk meminimalisir kerugian hasil perkebunan ini merupakan salah satu dukungan Disbun Sulbar pada visi Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Perwakilan Regu Pengendali OPT (RPO), Suprapto menyampaikan bahwa serangan ulat yang eksplosi pada tahun 2023 dikarenakan kurangnya kewaspadaan petani pemilik kebun terhadap serangan ulat api dan serangan tersebut merupakan kejadian eksplosi pertama sehingga pelaporan dan penanganannya tergolong lambat, beliau juga menyampaikan agar pemangku kepentingan terkait dapat membantu sarana dan prasarana pengendalian seperti alat pelindung diri mengingat dampak kesehatan dan keamanan yang ditimbulkan apabila tidak menggunakan alat pelindung diri yang sesuai pada saat pengendalian, lanjut Suprapto menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan, Disbun Sulbar, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Mamuju Tengah, dan Pemerintah Desa Tinali yang telah memberikan perhatian terhadap serangan ulat api yang terjadi.
“serangan pada tahun 2023 mengalami eksplosi tergolong lambat karena serangan tersebut merupakan serangan besar pertama sehingga petani masih belum waspada, saat sudah eksplosi barulah dilaporkan ke Pemerintah setempat dan langsung dilakukan penanganan serangan, kami juga sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian, Disbun Sulbar, dan Dinas Kabupaten Mamuju Tengah karena cepat tanggap terhadap serangan yang terjadi dan masih waspada terhadap serangan ulat api hingga saat ini, dan kami berharap agar kami RPO dapat dibantu alat pelindung diri mengingat dampak kesehatan dan keamanan yang dapat timbul saat pengendalian apabila tidak menggunakan APD lengkap dan sesuai” Ungkap Suprapto
Selasa 16 September 2025
Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Rapat Penetapan Indeks “K” dan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit produksi pekebun se-Sulawesi Barat untuk periode September 2025. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Berkah, Jalan Soekarno Hatta, Mamuju, pada Kamis (11/09/2025).
Rapat dipimpin oleh Plt. Kepala Dinas Perkebunan Sulbar, Muhammad Faizal Thamrin, didampingi Plt. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sulbar, Agustina Palimbong.
Dalam rapat tersebut, Tim Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Sulbar membahas usulan indeks “K” dari perusahaan-perusahaan perkebunan yang menjadi anggota tim. Penetapan harga TBS pekebun ini mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun Mitra.
Kamis 11 September 2025