Berita Disbun Sulbar

Peran serta Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat dalam mendukung program kerja Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Sulawesi Barat pada Rapat kerja Dekopi sulbar 15 Desember 2024

Rapat Kerja Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI) Perwakilan Sulawesi Barat diselenggaran pada tanggal 15 Desember 2024 di Cafe Batistuta, Polewali Mandar. Raker Dekopi dihadiri Ketua Umum, Bapak Dr. Muh. Idris DP, Sekertaris Umum Dr. Muh. Arman, Ketua LPPM Unsulbar dan Ketua Pusat Riset Kopi dan Kakao (PURISKOKA) Unasman, KadisPora Provinsi Sulbar serta pengurus dan anggota DEKOPI lainnya.
Pada Raker Dekopi tersebut, Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat berkesempatan memberikan materi “Potret Perkopian dan Strategi Pengembangan Kopi Di Sulawesi Barat”. Dalam Paparannya, Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat yang Diwakili oleh Muliadi,SP., M.S.P selaku Kepala Bidang Perbenihan dan Produksi menyampaikan bahwa Sulawesi Barat Memiliki Potensi Besar Pengembangan Kopi. Meskipun secara luasan dan produksi kopi Sulabr berada pada urutan ke-14 Nasional, namun kopi Sulawesi Barat memiliki cita rasa spesifik dan selalu juara pada even Nasional bahkan diluar negeri kopi Sulbar khususnya asal Mamasa diakui keunggulan cita rasanya. Muliadi menambahkan langkah strategis yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan di sektor Hulu adalah Peningkatan Sarana, Prasarana, SDM dan Kelembagaan Petani. strategi ini akan dilaksanakan melalui kegiatan Perluasan Areal, Peremajaan tanaman, intensifikasi, penataan kelembagaan petani dan SDM serta pengelolaaan sentra dan kawasan kopi. Di sektor Hilir, stateginya adalah Peningkatan Mutu Hasil Produksi melalui kegiatan Penerapan Sistem Budidaya yang baik/GAP, Penanganan Panen dan Pascapanen serta Kemitraan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Kopi. Selanjutnya Muliadi menyampaikan bahwa permasalahan dalam pengembangan kopi di Sulbar yaitu Produktifitas tanaman kopi masih rendah, belum semua petani menerapkan pascapanen dan pengolahan hasil produksi kopi dengan baik, tata niaga serta kemitraan dengan oftaker/pemasaran belum berjalan dengan baik, lahan pertanaman kopi belum semua tertelusur atau terdaftar sebagai salah satu syarat untuk penerapan GAP. Selain itu, Kopi Sulbar memiliki keunggulan cita rasa yang spesifik namun belum memiliki Indikasi Geografis/IG sehingga belum dapat di Branding untuk mendapatkan nilai jual yang tinggi Baik Hasil Olahannya maupun Penyediaan Benih. Diakhir paparan, Muliadi menyampaikan bahwa mengembangkan Kopi perlu kerjasama antar stakeholder terkait. Oleh karena itu Dinas Perkebunan mengucapkan terimakasih banyak kepada DEKOPI Sulbar dan stakeholder terkait termasuk Unsulbar dan Unasman yang siap bermitra dengan Dinas Perkebunan dalam melaksanakan kajian dan riset Pengembangan Kopi di Sulawesi Barat. Di akhir acara, Ketua Dekopi Sulbar Dr.Muh.Idris DP menyampaikan apresiasi kepada Peserta Raker. Dan menyampaikan komitmennya untuk membawa Dekopi berkontribusi dalam pengembangan ekosistem perkopian di Sulawesi Barat. Program yang akan dilakukan Dekopi Sulbar adalah merumuskan Peta Jalan Kopi Sulbar bersama2 dengan perguruan tinggi dan stakeholder terkait.

Read More News

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Close Menu
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x